Pelayanan Server Part II : DHCP Server

Melanjutkan posting terdahulu, sekarang kami akan berbagi mengenai Salah satu pelayanan server yang umum digunakan, terlebih lagi dengan munculnya fasilitas Hotspot area yang menggunakan Pelayanan ini sebagai basic nya. berikut kami sajikan lebih lanjut (^_^)

Dynamic Host Configuration Protocol atau disingkat dengan DHCP Server, merupakan  Pengkonfigurasian atau pemberian alamat IP (IP Address) terhadap komputer secara otomatis. seperti yang diketahui IP Address merupakan suatu syarat supaya komputer tersebut dapat saling berkomunikasi, ketika jumlah komputer yang hendak diberi IP address tidak berjumlah banyak/sedikit maka hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah, akan tetapi jika IP Address hendak diberikan kepada jumlah komputer yang banyak terntunya akan "relatif" merepotkan.

Terlebih lagi fenomena jaringan tanpa kabel yang membuat jaringan komputer lebih kompleks lagi, hal tersebut dikarenakan jumlah komputer atau media yang mengakses jaringan tidak dapat ditentukan jumlahnya.

Munculnya istilah baru “area yang dilingkupi hot spot” membuat pengkonfigurasian IP relatif lebih sulit (sudut pandang administrator), untuk memudahkan pemberian alamat IP tersebut, maka
pelayanan komputer server yang diberi nama Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server ini dapat digunakan.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client-server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Dan Selain alamat IP, beberapa parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Cara Kerja DHCP Server

Terdapat dua pihak yang bekerja di dalam penggunaan DHCP, yaitu DHCP server dan DHCP Client, hal ini dikarenakan DHCP server bekerja di arsitektur jaringan Client-Server.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya, sedangkan DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.

Dari alamat IP yang diberikan untuk komputer client, maka komputer client akan mencoba untuk “menyewa” alamat IP dari sebuah DHCP server, dan proses di dalam “menyewa” alamat IP tersebut, sebagai berikut :
  1. DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Sedangkan untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap c dan tahap d yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya

Pada penggunaan dan konfigurasi DHCP, terdapat beberapa istilah yang digunakan, istilah-istilah ini haruslah di mengerti oleh administrator, karena hal ini langsung bersinggungan dengan apa baris konfigurasi yang dikonfigurasi, istilah tersebut adalah :
  • DHCP Scope atau DHCP Range, merupakan alamat IP yang dapat dibagikan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP dibagikan atau pada istilah pertama “disewakan” dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari atau disesuaikan dengan konfigurasi yang dilakukan administrator.. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah digunakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat IP yang dapat dibagikan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope atau DHCP range.
  • DHCP Lease adalah Batas waktu yang diberikan di dalam menggunakan alamat IP di komputer client, disebut dengan DHCP lease.
  • DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

Dengan Mengetahui apa itu DHCP maka tentunya ada akan lebih mudah mengetahui apa yang kita lakukan ketika konfigurasi atau membuat DHCP server nantinya (Konfigurasi DHCP Server menyusul (^_^)), paling tidak metode yang digunakan bukan hafalan

Akhir kata, Selamat membaca dan Kami tunggu Tanggapannya.
Go Open Source .........(^_^)v

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers

Like Us On Facebook!

    Blog Archive


    Update Information Via Email :


Recent Comments